Tubuh
terdiri dari berjuta-juta sel yang berukuran sangat kecil (mikroskopis).
Sel-sel yang mempunyai bentuk yang sama membentuk suatu jaringan. Kemudian
beberapa jaringan membentuk organ. Semua organ dan jaringan dikelilingi oleh
kulit membentuk tubuh.
Kehidupan
berawal dari sebuah sel telur yang dibuahi oleh sebuah sel sperma, kemudian
mengalami pembelahan secara terus-menerus membentuk jaringan dan organ tubuh.
Selain untuk pertumbuhan, pembelahan sel juga berguna untuk penyembuhan luka
atau mengganti sel-sel yang telah rusak. Pembelahan sel ini terjadi selama
manusia hidup.
Setiap
sel mempunyai bentuk yang khas. Namun, pada dasarnya sel mempunyai tingkah laku
sama, yaitu membentuk sel-sel baru dengan cara membelah, masa hidupnya
tertentu, dan kemudian mati atau rusak. Pembelahan sel hanya terjadi di bagian
tubuh yang memerlukan, misalnya saat terjadi luka. Untuk menutup luka tersebut,
terjadilah peningkatan pembelahan sel. Pembelahan sel ini diatur oleh faktor
keturunan (genom) yang terdapat dalam inti sel tubuh. Genom mengatur
keseimbangan faktor pemacu dan penghambat pembelahan sel. Genom dapat mengalami
perubahan/mutasi sehingga terjadi kekeliruan dalam pengaturan pembelahan sel.
Oleh sebab-sebab tertentu, genom
mengalami perubahan sehingga terjadi mutasi sel. Sel mengalami pembelahan yang
tidak sewajarnya (abnormal). Segala sesuatu yang menyebabkan pembelahan sel
abnormal ini dinamakan karsinogen. Sel-sel abnormal mengalami perubahan
terus-menerus dalam waktu yang lebih cepat sehingga tumbuh berjejal-jejal dan
membentuk benjolan. Sel abnormal yang mengalami pembelahan terlalu cepat ini
dinamakan tumor. Tumor dapat timbul di semua bagian tubuh.
Tumor dibedakan menjadi dua
macam, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Pada tumor jinak, sel-sel yang
mengalami pembelahan terus-menerus terjadi di tempat asal sel dan dalam waktu
yang relatif lebih lambat. Tumor jinak bersimpai dan berselaput pembungkus
sehingga relatif tidak berbahaya dan mudah dioperasi. Pada tumor ganas, sel-sel
yang mengalami pembelahan terus-menerus dapat berpindah tempat ke bagian lain
di dalam tubuh dan membantuk tumor baru (mengalami metastasis). Waktu
pembelahan sel-sel pada tumor ganas lebih cepat dibandingkan pada tumor jinak.
Tumor ganas sering disebut juga kanker.
Proses
tumbuhnya kanker:
1. Karsinogen menyebabkan perubahan
genom dalam inti sel sehingga sel tidak mampu mengendalikan pembelahan sel.
2. Perubahan genom ini diwariskan
pada sel-sel anakan selama proses pembelahan. Biasanya, sel mampu memperbaiki
genomnya sendiri supaya perubahan genom tersebut tidak muncul pada sel anakan.
3. Apabila kerusakan sel tidak dapat
diperbaiki, sebuah pemacu dapat mempercepat pembelahan sel sehingga membentuk
tumor.
4. Jika tumor itu jinak, tumbuhnya
lambat dan tetap berada pada tempat terbentuknya.
5. Jika tumor itu ganas, tumbuhnya
cepat dan dapat mengalami metastasis membentuk tumor baru di tempat lain.
6. Jika sistem kekebalan tubuh tidak
dapat menghentikan metastasis, sel-sel kanker yang lepas memasuki pembuluh
darah dan pembuluh limfe. Selanjutnya, sel tersebut dapat menyebar ke seluruh
bagian tubuh dan akhirnya menemukan tempat baru untuk memperbanyak diri.
7.
Sel-sel
metastasis kadang-kadang dihentikan oleh sistem kekebalan tubuh. Kerika sel
tumor lepas dan memasuki peredaran darah, sel tersebut akan dihancurkan oleh
sel darah putih.
Secara garis
besar, kanker dibagi menjadi empat, yaitu:
a) Karsinoma, yaitu kanker yang
tumbuh dan berkembang di sel epitel.
b) Sarkoma, yaitu kanker yang tumbuh
dan berkembang di jaringan penunjang, misalnya jaringan penunjang payudara.
c) Leukimia, yaitu kanker yang
menyerang jaringan yang menghasilkan darah.
d) Limfoma, yaitu kanker yang
menyerang jaringan limfa.
Pada stadium awal,
kanker biasanya belum menimbulkan keluhan atau rasa sakit. Penderita biasanya
baru menyadari tubuhnya terserang kanker ketika timbul rasa sakit. Biasanya
keluhan ini terjadi pada fase kanker yang sudah memasuki stadium lanjut. Oleh
karena itu, pengenalan gejala kanker perlu dilakukan sedini mungkin, meskipun
belum ada rasa sakit. Pengenalan gejala kanker dapat dilakukan sendiri dengan
cara WASPADA yang merupakan kependekan dari:
W = Waktu buang
air besar atau kecil ada gangguan.
A = Alat
pencernaan terganggu dan susah menelan.
S = Suara serak
dan batuk yang tak kunjung sembuh.
P = Payudara ada
benjolan.
A = Andeng-andeng
atau tahi lalat berubah sifat, menjadi semakin besar dan gatal.
D = Darah atau
lendir yang tidak normal keluar dari lubang-lubang di tubuh.
A = Ada karanag
atau borok yang tidak sembuh-sembuh.
Kanker dapat
dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan melakukan
gaya hidup sehat dan menjauhi faktor-faktor resiko. Pencegahan kanker dapat
dilakukan sebagai berikut:
1. Hindari makanan yang berlemak
tinggi serta makanan instan yang mengandung bahan pewarna dan pengawet.
2. Hindari merokok dan asap rokok.
3. Hindari hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan.
4. Hindari terpapar sinar matahari
secara berlebihan.
5. Hindari stres dan konflik
berkepanjangan.
6. Periksa kesehatan secara berkala.
7. Hindari terapi hormon sintetis.
8. Hindari ber-KB dengan menggunakan
hormon sintetis dalam jangka waktu lama.
B. Penyebab
Kanker
Ada empat faktor yang dapat
menyebabkan kanker pada seseorang, yaitu faktor keturunan (herediter), infeksi
virus, bahan kimia dan radiasi.
1.
Faktor
Keturunan (Herediter)
Beberapa keluarga memiliki resiko
lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan keluarga lain.
Kanker payudara disebabkan oleh adanya mutasi sel yang khas dan ini sering
terjadi dalam suatu kelompok keluarga. Wanita dengan mutasi sel ini memiliki
peluang sebesar 80-90% untuk menderita kanker payudara dan 40-50% untuk
menderita kanker indung telur.
Kanker keturuan disebabkan oleh
kerusakan sel benih yang menimbulkan kanker. Mutasi sel tersebut diturunkan
dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Jenis kanker yang dipengaruhi oleh
faktor keturunan antara lain kanker payudara, kanker indung telur, dan kanker
usus besar.
2.
Infeksi
Virus
Virus berkembang biak dalam
sel-sel makhluk hidup. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan mutasi sel
sehingga menimbulkan kanker. Contoh virus yang dapat menyebabkan kanker sebagai
berikut:
a. Virus Ebstein-Barr menyebabkan tumor ganas Burkit dan kanker tenggorok bagian atas (kanker nesofaring).
b. Virus hepatitis-B (HBV) menyebabkan
kanker hati.
c. Human
papilloma virus (HPV)
menyebabkan kanker leher rahim.
d.
Human immunodeficiency virus (HIV) dapat menyebabkan kanker
yang mengakibatkan menurunnya kekebalan tubuh.
3.
Bahan
Kimia
Bahan kimia yang dapat
menyebabkan terjadinya kanker dinamakan bahan karsinogenik. Bahan karsinogenik
dapat berasal dari gas limbah kendaraan bermotor, bahan kimia yang terdapat
dalam perabot atau peralatan rumah tangga, zat warna atau zat pengawet dalam
makanan atau minuman, dan jenis-jenis logam berat (misalnya arsen, kadmium,
nikel, dan asbes).
Dalam rokok terdapat kurang lebih
4000 bahan kimia, 200 di antaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan karena
bersifat racun bagi tubuh, seperti tar, nikotin, dan karbon monoksida. Tar
adalah hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Nikotin
adalah zat kimia yang mempengaruhi saraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat
karsinogen dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Karbon monoksida
adalah zat yang dapat berikatan dengan hemoglobin dalam darah sehingga darah
tidak mampu mengikat oksigen. Racun pada rokok ini meneyebabkan pengisap asap
rokok lebih berisiko terserang kanker dibanding orang yang tidak mengisap asap
rokok.
4.
Makanan
Pengolahan makanan tertentu dapat
menyebabkan kanker, misalnya makanan yang diolah dengan cara dipanggang atau
diasap. Pinggiran hitam pada daging atau roti setelah dipanggang mengandung zat
atau bahan karsinogenik.
Jenis makanan yang mengandung
lemak tinggi jika dikonsumsi terus-menerus dapat memacu timbulnya kanker usus
besar, payudara, dan prostat. Selain itu, makanan rendah serat dapat
menyebabkan timbulnya kanker usus besar.
5.
Radiasi
/ Penyinaran
Penyinaran dengan panjang
gelombang tertentu dapat menyebabkan mutasi sel sehingga menimbulkan kanker.
Beberapa jenis penyinaran yang juga dapat menyebabkan kanker sebagai berikut:
a) Penyinaran Ionisasi
Penyinaran ionisasi disebabkan oleh aktivitas bahan
radioaktif. Sinar radioaktif dapat melewati tubuh tanpa disadari. Sinar
radioaktif dapat mengenai tubuh, disengaja ataupun tidak. Misalnya pada orang
yang pekerjaanya berhubungan dengan bahan radioaktif.
Sebagai contoh: Pemeriksaan kesehatan menggunakan sinar rontgen. Sinar
rontgen ini menggunakan sinar pengion yang dapat menimbulkan tiga pengaruh
terhadap sel, yaitu:
1) Mutasi, mengubah genom.
2) Gangguan pembelahan sel.
3) Kematian sel pada dosis tinggi.
Pengaruh sinar pengion yang
pertama, yaitu mutasi, dapat menyebabkan timbulnya sel-sel kanker. Meskipun
penyinaran yang diberikan dalam jumlah kecil, hal ini tetap memberikan
kemungkinan untuk timbulnya kanker. Jadi, tidak ada sinar pengion yang aman
bagi tubuh. Namun demikian, sinar pengion ternyata juga dapat dimanfaatkan oleh
manusia. Radioaktif yang bersifat mengganggu pembelahan sel dan kematian sel
ini sering dimanfaatkan untuk pengobatan kanker. Pada saat penyinaran, sebanyak
mungkin sinar pengion diberikan pada sel-sel kanker. Dengan demikian, sinar
pengion akan merusak sel kanker dan menyebabkan kematiannya. Sel-sel kanker pun
kan menghilang. Akibat tindakan ini kadang-kadang sel-sel yang sehat juga
terkena radiasi sehingga terjadi kerusakan pada sel tersebut. Namun, tindakan
ini tetap perlu dilakukan daripada harus menderita kanker yang akhirnya dapat
menyebabkan kematian.
b) Penyinaran Ultraviolet
Sinar ultraviolet merupakan salah satu sinar yang
dipancarkan oleh matahari, selain sinar inframerah. Sinar matahari melindungi
manusia dari kematian karena kedinginan. Sinar inframerah dianggap tidak begitu
merugikan bagi manusia. Namun, sinar ultraviolet yang berlebihan dapat menyebabkan
timbulnya sel kanker.
Sinar ultraviolet tidak menembus tubuh bagian dalam.
Sinar ini hanya berada di lapisan kulit saja. Dalam jumlah yang berlebihan,
sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit. Berjemur secara berlebihan
dapat menimbulkan kanker kulit, terutama bagi orang yang berkulit putih.
C. Pengobatan
Kanker Secara Umum
Penderita sering kali menyadari
bahwa ia terkena kanker sudah pada stadium akhir. Keadaan penderita yang sudah
parah ini menyebabkan kegagalan dalam pengobatan. Ada tiga cara pengobatan
kanker yang sering digunakan, yaitu:
1. Pembedahan / Operasi
Pembedahan merupakan bentuk pengobatan kanker yang
paling tua. Beberapa jenis kanker pada stadium dini dapat disembuhkan melalui
pembedahan.
2. Radioterapi / Terapi Penyinaran
Penyinaran berfuungsi untuk menghancurkan sel-sel
tumor atau sel kanker. Namun, sel-sel sehat juga dapat rusak akibat tindakan
ini. Oleh karena itu, sebisa mungkin jumlah penyinaran terbanyak harus mengenai
sel tumor sehingga kerusakan sel normal dapat dikurangi. Setelah penyinaran
beberapa kali, tumor akan mengecil dan akhirnya menghilang. Selanjutnya,
sel-sel normal yang rusak akibat penyinaran melakukan perbaikan sehingga
terbentuk jaringan yang normal kembali. Jika kanker tidak mungkin disembuhkan,
penyinaran dilakukan untuk mengurangi gejala yang disebabkan oleh penyebaran se
kanker ke jaringan di sekitarnya.
3. Kemoterapi.
Kemoterapi atau penggunaan obat-obatan antikanker
merupakan alternatif lain untuk pengobatan kanker. Obat antikanker yang
diberikan kepada penderita diharapkan dapat menghambat pertumbuhan kanker dan
menghancurkan sl-sel kanker.
Kemoterapi yang dilakukan dalam jangka panjang dapat
menimbulkan efek samping bagi penderita. Beberapa efek samping kemoterapi,
yaitu:
a. Mual-mual dan muntah.
b. Rambut rontok.
c. Jumlah sel darah merah, sel darah
putih, dan trombosit menurun.
d. Jumlah sperma menurun bahkan
menyebabkan kemandulan.
e. Nafsu makan hilang.
f.
Menimbulkan
alergi.
Kombinasi ketiga cara pengobatan
yang meliputi pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi seringkali lebih baik
untuk pengobatan beberapa jenis kanker. Pembedahan dan radioterapi digunakan
untuk mengobati kanker yang daerahnya terbatas. Kemoterapi dilakukan untuk
membunuh sel kanker yang berada di luar jangkauan pembedahan dan radioterapi.
Radioterapi atau kemoterapi
kadang-kadang dilakukan sebelum pembedahan. Hal ini dilakukan untuk memperkecil
ukuran tumor. Radioterapi / kemoterapi yang dilakukan setelah pembedahan
bertujuan menghancurkan sisa-sisa sel kanker.
0 komentar:
Posting Komentar